Betapa menyebalkan memiliki pasangan yang (duh) begitu banyak yang perlu diubah. Tapi Anda tidak tahu, tidak semudah itu mengubah mereka. Terutama jika mereka tidak mengijinkan Anda untuk mengubahnya. Sungguh mereka bisa keras kepala untuk soal yang satu itu. Berikut ini Tips cerdik mengubah lelaki:
1. Looks. Sama seperti perempuan, lelaki punya gaya penampilan sendiri. Ada yang senang berbusana santai kasual, kaus atau kemeja santai lengan pendek, selana panjang dari bahan denim atau kordurai, serta bersepatu kets. Ada juga penampilannnya seperto orang kantoran, dengan kemeja lengan panjang yang selalu dimasukan dalam celana, bersepatu mokasin, bahkan sepatu pakai dasi. Ada pula yang penampilannya ala seniman atau anak gunung, rambut gondrong, kaus oblong, celana panjang lusuh (belel), atau bahkan suka memakai sarung tradisional. Dont’s: Jangan sekali-kali mengubah gaya
penampilan pasangan Anda. Misalnya mengubah si gaya kantoran menjadi gaya seniman, atau sebaliknya. Pasti jawabanya: No Way!Perubahan drastis bisa itu pasti tidak akan diterima karena hal ini sudah manjadi jati dirinya. Toh, dari pertama kenal, Anda sudah tahu bahwa penampilannya itu menjadi ciri khasnya. Dan barangkali juga karena penampilannya itulah Anda tertarik. Do’s: Yang bisa Anda lakukan adalah memberi perubahan yang tidak kentara. Misalnya memberi pilihan warna pakaian. Pria yang semula hanya suka warna hitam dan putih, diberi pilihan warna kemeja hijau, biru atau merah. Motif pakaian, yang tadinya si dia hanya punya koleksi warna polos, diberi alternatif motif. Atau yang terbiasa memakai motif garis-garis sesekali diberi sarang untuk memakai motif kotak-kotak. Kalau perubahan kecil in, si dia biasanya mau menerima apalagi ditambah dengan ucapan,“Kamu keren deh kalau pakai baju itu.” Bisa-bisa, dia setiap hari akan mengenakan pkaian keren itu dan memamerkannyua pada Anda dengan gaya sok cool-nya:)2. Bad Habits. Namanya juga bad habit, pastinya menyebalkan. Ada lho pria yang ‘takut’ mandi, 2 - 3 hari baru mandi. Kebayang kan banunya! Atau kamarnya yang berantakan seperti kapal pecah. Makanan berhari-hari tidak dibuang sampai berbau busuk tak sedap. Dan pakaian dalam bekas pakai ditaruh sembarangan. Ada pula yang kebiasaannyamakan seperti anak kecil, berceceran kemana-mana. Atau mobilnya jorok, banyak sampah di dalamnya, dan barang-barang bercampur aduk. Dan ada yang suka telat menepati janji, pukul sepuluh pagi janji ketemu, bisa-bisa pukul 12 siang baru datang. Dont’s: Jangan bertindak seperti ibunya, yang selalu mencercanya dengan segudang omelan, apalagi sampai marah-marah. Pria biasanya berego tinggi, tidak mau diperlakukan seperti anak kecil yang dimarahi kala berbeuat kesalahan. Jangan pula membersihkan segala sesuatu yang berantakan darinya, meski tangan Anda sudah gatal untuk mengatur kamarnya agar rapi. Sebagai pasangan Anda tak mau berubah status menjadi pelayananya bukan? Ada pula pria yang mengagnggap daerah pribadinya, seperti kamar tidur dan mobil adalah sarangnya, yang tidak bisa diganggu gugat. Bila diganggu, bisa-bisa ia mengamuk. Do’s: Bila menghadapi pria yang punya kebiasaan buruk seperti di atas, yang bisa Anda lakukan adalah menyindirnya. Seperti, “Ini kamar atau gudang ya…?” atau “Wa, kamu pantas jadi saudaranya ayam tetangga saya yang makannya seperti kamu.” Kalau dia masih punya harga diri sih, bakalan buru-buru membersihkan kamarnya dan segera mengubah kebiasaan makannya. Bila menyangkut tempat tinggalnya atau mobilnya yang jorok, bisa saja Anda menolak untuk datang atau menumpang mobilnya. Mengenai penampilannya yang jorok karena jarang mandi atau kebiasaannya ingkar janji, secara tegas Anda katakan, Anda tidak mau pergi selama ia tidak mau mengubah kebiasaan itu. Biasanya sih penolakan lebih ampuh daripada serentetan omelan. Kalau pria menganggap pasangannya membuat dirinya lebih baik, biasanya ia bersedia mengubahkebiasaan buruknya itu.
3. Hobbies. Pria dan hobi tidak bisa dipisahkan. Terkadang hobi itu menjadi semacam obsesi. Pernah lihat kan pria tergila-gila pada sepak bola, sehinggga bergadang hingga berhari-hari demi menyaksikan pertandingan di televisi? Telat masuk kantor, bahkan lupa mengapeli Anda? Itu baru sepak bola. Ada juga ynag hobi mengoleksi merchandise satu film hingga memburunya keluar negeri. Jadi, tidak salah kalau ada ungakapan “man is a big boy”. Don’t: Kalau Anda punya honi sama dengan si dia, wah itu merupakakan blessing. Namun bila Anda tak suka, jangan pula langsung mengritiknya. Atau mencegahnya melakukan kesenangannya. Bila Anda melakukannya akan memicu pertengakran yang berkepanjangan. Do’s: Bila tidak suka dengan hobinya, biarkan si dia melakukannya. Atau sekedar ikut menemani si dia menikmati hobinya, Dijamin, dia akan tambah sayang pada Anda. Bila Anda tertarik, pelajari hobinya, siapa tahu Anda pun menykainya. Namun, bial sampai ia menelantarkan Anda gara-gara hobinya, tak perlu memintanya untuk menghentikan hobinya, cukup mengatakan secara langsung. Kalau dia takut kehilangan Anda, pasti dia akan meluangkan waktu buat Anda.
0 comments:
Post a Comment